EFEK TYNDAL PADA LAMPU SOROT Berikut Sedikit Menjelaskan Kenapa
Kebanyakan Lampu Sorot Berwarna Kuning, Ini Adalah karena Efek Tyndall.
Penampilan system koloid pada umumnya keruh, tetapi tidak selalu begitu.
Beberapa ‘larutan’ koloid tampak “bening” dan sukar dibedakan dengan
larutan sejati. Bagaimanakah cara mengenali system koloid? Salah satu cara yang sangat sederhana
yaitu dengan menjatuhkan seberkas cahayakepadanya. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan),
sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat di
amati dari arah samping. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli
fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek Tyndall.
Efek Tyndall adalah adanya gejala penghamburan berkas cahaya oleh
partikel-partikel koloid. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem koloid, maka cahaya
akan dihamburkan. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem larutan, maka cahaya akan
diteruskan.
Dalam Kehidupan sehari-hari, kita sering
mengamati efek Tyndall ini, antara lain:
- sorot lampu pada malam yang berkabut
- sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap /berdebu, dan
- berkas sinar matahari melalui celah
daun pohon pada pagi hari yang berkabut.
Efek Tyndall tidak
sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda. Sinar kuning, misalnya, lebih
sedikit dihamburkan. Itulah sebabnya lampu warna kuning dipakai pada saat berkabut, di mana
cahaya kuning dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan.
Karena
Inilah kenapa kebanyakan lampu sorot berwarna kuning senja.
By Tensai
http://lampusorot.com
Distibutor Kunci Pintu original |