KENAIKAN BBM DIAMANKAN USAI HABIS LEBARAN Tarik ulur keputusan kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi membuat pemerintah melewatkan waktu yang tepat untuk
mengumumkan keputusan tersebut di Maret dan April. Pasalnya inflasi di kedua bulan tersebut
termasuk rendah.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik
(BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, jika realisasi kenaikan harga BBM terjadi
di Maret dan April, dampak terhadap inflasi diperkirakan paling kecil.
"Sebenarnya paling bagus di Maret atau April pengumuman kenaikan harga BBM, karena
inflasi rendah. Seperti di bulan ini deflasi 0,10%," terangnya seusai paparan inflasi
bulanan di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Selain kedua bulan tersebut, BPS
juga menganggap kenaikan harga BBM pada Mei merupakan salah satu waktu yang tepat bagi pemerintah
mengambil kebijakan tersebut. Sebab laju inflasi diperkirakan masih bakal rendah. "Bulan Mei
bisa saja harga BBM naik kalau disetujui DPR," ucapnya.
Namun
dengan adanya proses pembahasan dana kompensasi sebagai syarat menaikkan harga
BBM, pemerintah dimbau untuk menunggu keputusan kenaikan harga
BBM subsidi setelah lebaran atau pada Agustus mendatang. Alasannya, pada Juni
ini masyarakat sudah sibuk mempersiapkan kedatangan Bulan Puasa yang biasanya harga pangan atau
kebutuhan pokok cenderung meningkat.
"Setelah lebaran itu bercampur dengan
suasana Tahun Baru, suasana Ramadhan, dan suasana Lebaran. Kalau naik di situ (setelah lebaran)
mudah-mudahan inflasi tidak besar," pungkas Sasmito
Distibutor Kunci Pintu original |