Peneliti Unair Kembangkan Cara Mudah Deteksi MalariaSURABAYA, Saco-Indonesia.com -
Peneliti dari Institut Penyakit Tropis, Universitas Airlangga, Indah S. Tantular, mengembangkan
teknik deteksi malaria yang cepat, mudah, dan murah. Teknik deteksi ini didasarkan pada
pengamatan ada tidaknya parasit malaria dalam darah manusia.
Ditemui dalam
Press Tour dan Media Gathering bersama Kementerian Riset dan Teknologi, Kamis (16/5/2013), Indah
mengungkapkan bahwa teknik deteksi malaria yang dikembangkannya hanya memanfaatkan mikroskop
cahaya dan cairan acridine orange.
Untuk mendukung teknik deteksi, mikroskop
cahaya binokuler sedikit dimodifikasi. Sumber cahaya diganti dengan lampu halogen. Sementara itu,
ditambahkan filter khusus untuk menyeleksi panjang gelombang dari lampu halogen sesuai yang
diinginkan.
Untuk mendeteksi malaria dengan teknik ini, caranya sangat mudah.
Indah bahkan menyebutkan, orang yang tak ahli pun bisa melakukannya. Parasit malaria dapat
ditandai dengan mudah lewat observasi mikroskop.
"Untuk mendeteksi, cukup
mengambil sampel darah dan membuat hapusan tipis pada kaca preparat mikroskop. lalu, tambahkan
cairan acridine orange pada sampel, kemudian diamati. Parasit akan tampak berpendar," urai
Indah.
Indah mengungkapkan, bila dalam pengamatan mikroskop terdapat obyek
berpendar dengan bentuk serupa cincin atau pisang, maka besar kemungkinan orang yang diambil
sampel darahnya menderita malaria.
Menurut Indah, teknik yang dikembangkannya
lebih urah dan mudah ditempatkan di wilayah endemik malaria. "Biasanya kita harus pakai
mikroskop fluoresens yang mahal dan besar sehingga sulit dibawa ke daerah endemik," urai
Indah.
Kemungkinan untuk membawa perangkat ke daerah endemik mendukung prgram
deteksi malaria sejak dini. Tenaga kesehatan tak harus menunggu ada orang yang sakit parah,
tetapi bisa melakukan screening di suatu wilayah endemik malaria.
Teknik
deteksi malaria ini dikembangkan Indah setelah bertahun0tahun bergelut dengan malaria di berbagai
daerah endemik seperti Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Halmahera,
Pulau Seram, Pulau Buru, dan Pulau Bangka.
Institut Penyakit Tropis
Universitas Airlangga adalah salah satu pusat riset unggulan Indonesia. lembaga penelitian
tersebut juga memelajari virus flu burung dan pengembangan vaksinnya serta teknologi sel punca
untuk penanganan beragam penyakit.
Editor :Liwon Maulana(galipat)
Sumber:Kompas.com Distibutor Kunci Pintu original |