dijual seharga Rp 145 miliar Aset tol milik Bakrie Besarnya beban utang
induk perusahaan dan beberapa anak usahanya, memaksa grup Bakrie melepas aset-aset
strategisnya.Setelah pekan lalu menjual 10 persen kepemilikan Blok Masela PSC kepada
INPEX Masela Ltd dan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited untuk melunasi utang, kini
Grup Bakrie kembali melepas aset yang dimilikinya.
Kepastian penjualan ruas tol milik
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akhirnya terungkap ke publik. Dari keterbukaan informasi
yang dikutip merdeka.com, Selasa (4/6), Bakrieland Development telah mengumumkan penjualan
saham PT Bakrie Toll Road kepada PT Karya Prima Investama (KPI).
Nilainya hanya
mencapai Rp 140,475 miliar. Nantinya penjualan ini akan dilaksanakan oleh anak usaha ELTY, PT
Bakrie Infrastructure. Akta Penjualan Jual Beli (AJB) saham ini telah ditandatangani 19 April
2013.
"Penjualan ini telah mendapatkan persetujuan dari kreditur sindikasi yaitu
PT Semesta Marga Raya," ujar Sekretaris Perusahaan ELTY, Kurniawan Budiaman seperti dikutip
dari keterbukaan informasi, Selasa (4/6).
Penyelesaian transaksi ini dilakukan
selambat-lambatnya tiga bulan sejak penandatangan AJB tersebut. Namun, dalam keterbukaan
informasi itu, tidak diungkap lebih detail mengenai PT Karya Prima Investama. Informasi
mengenai perusahaan tersebut juga sangat minim. Belum jelas rekam jejak perusahaan yang membeli
aset milik Bakrie tersebut.
padahal, jika melirik sedikit ke belakang, pada akhir tahun
lalu berhembus kabar yang menyebutkan bahwa PT Media Nusantara Citra (MNC) berniat membeli lima
ruas tol yang dimiliki oleh Bakrie.
Bakrie Toll Road mempunyai konsesi untuk lima ruas
jalan tol, yaitu Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa
Timur), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).
Penjualan
tol yang menghubungkan Jawa Barat hingga Jawa Tengah ini diperkirakan bisa meraup dana hingga Rp
2 triliun. Distibutor Kunci Pintu original |